Merayakan Kemerdekaan dengan Film Indonesia di Canberra
- PPIA ACT Perhimpunan Pelajar Indonesia Canberra
- Aug 21, 2014
- 2 min read
Menyambut Dirgahayu Republik Indonesia yang ke-69, PPIA Australian Capital Territory bekerja sama dengan PPIA University of Canberra dan PPIA Australian National University, menyelenggarakan pemutaran dan diskusi film Soekarno yang disutradarai oleh Hanung Bramantyo. Film yang mengisahkan tentang kisah hidup Bapak Proklamator RI ini diputar pada tanggal 18 Agustus 2014 dan bertempat di Coombs Lecture Theatre, College of Asia and The Pasific, The Australian National University. Pemutaran film yang dibuka sendiri oleh sang sutradara Hanung Bramantyo tersebut dipadati bukan hanya oleh warga Indonesia yang ada di Canberra – yang termasuk diantaranya adalah Duta Besar Republik Indonesia untuk Australia, Bapak Nadjib Riphat Kesoema serta pejabat KBRI lainnya, namun juga dihadiri oleh warga Australia, pelajar dari berbagai negara dan pakar sejarah dan politik Indonesia di ANU.

Hanung Bramantyo berpose bersama Duta Besar Republik Indonesia untuk Australia, Nadjib Riphat Kesoema. Foto oleh Muhammad Taufik

Suasana sebelum pemutaran film Soekarno di Coombs Lecture Theatre. Foto oleh Muhammad Taufik

Suasan meja pendaftaran. Foto oleh Muhammad Taufik

Penonton tengah bersiap untuk menyaksikan pemutaran film Soekarno. Foto oleh Muhammad Taufik

Suasana diskusi pasca pemutaran film yang dipandu oleh Evi Eliyanah. Foto oleh Muhammad Taufik
Salah satu penonton yang berasal dari Pakistan, Sadia Hasan mengaku terharu dengan film biopik tersebut. Ditemui selepas pemutaran film, ia ingin suatu saat warga Australia juga menyaksikan pemutaran film-film Pakistan yang menceritakan tentang kisah kepahlawanan negerinya. Selepas pemutaran film, acara dilanjutkan dengan diskusi santai yang dipandu oleh Evi Eliyanah (kandidat PhD di ANU), dan melibatkan Dr. Amrih Widodo dan Meghan Downes (kandidat PhD di ANU).
Esok harinya, bertempat di Coombs Extension Foyer, acara kembali dilanjutkan dengan diskusi seputar film Indonesia pasca orde baru. Acara yang kembali dimoderatori oleh Evi Eliyanah tersebut menghadirkan Hanung Bramantyo sebagai pemateri dan turut dihadiri oleh rekan-rekan mahasiswa dari berbagai kampus di Canberra yang menaruh minat pada politik, sosial dan budaya Indonesia. Acara pemutaran film dan diskusi film ini sepenuhnya didukung oleh Kedutaan Besar Republik Indonesia di Australia dan College of Asia and The Pacific, ANU.

Suasana diskusi film. Foto oleh ANU ISA

Suasana diskusi film. Foto oleh ANU ISA

Suasana diskusi film. Foto oleh ANU ISA

Hanung Bramantyo berfoto bersama dengan peserta diskusi. Foto oleh ANU ISA
Comments