Disela-sela kesibukannya dalam rangkaian perjalanan ke Australia untuk menghadiri Forum Meet The Experts di Melbourne, dan mengisi public lecture di The 2015 Harold Mitchell Development Policy Annual Lecture di ANU, Ibu Mari Elka Pangestu (mantan Menteri Perdagangan serta Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia) menyempatkan diri untuk bertegur sapa dengan Mahasiswa Indonesia di Canberra dalam tajuk Afternoon Tea pada tanggal 11 Maret yang lalu. Mengambil tempat di Fellows Bar & Cafe University House, acara yang dihadiri oleh kurang lebih 20 orang ini berlangsung dengan lancar dan dalam suasana yang santai, dimana Ibu Mari dan peserta dapat berbincang sambil menikmati minuman hangat.
Suasana bincang-bincang
Suasana bincang-bincang
Dalam kesempatan ini, cukup banyak hal yang ditanyakan oleh para peserta kepada Ibu Mari. Salah satu peserta menanyakan mengenai pengalaman Ibu Mari melakukan adaptasi dalam lingkungan birokrat dan politik di Indonesia saat bertugas sebagai Menteri selama kurang lebih 10 tahun, mengingat hampir seluruh masa pendidikan yang beliau tempuh dilaksanakan di luar negeri. Untuk pertanyaan ini, Ibu Mari membagikan bahwa semua proses tidak mudah untuk dijalani, ada banyak sekali hal yang harus dipelajari, bahasa, budaya, cara pendekatan, namun Ibu Mari menekankan bahwa: “yang paling penting jangan pernah menyerah untuk mencoba dan belajar”.
Kenang-kenangan dari PPIA ACT kepada Ibu Mari Elka Pangestu yang diberikan oleh Ketua PPIA ACT, Yosafat Leonard.
Acara diakhiri dengan pesan singkat oleh Ibu Mari untuk Mahasiswa Indonesia yang sedang menempuh pendidikan di luar negeri (video), dan pemberian kenang-kenangan oleh PPIA, serta foto bersama.
Ibu Mari Elka Pangestu berfoto bersama dengan pelajar Indonesia di Canberra
Ibu Mari Elka Pangestu berfoto bersama dengan pelajar Indonesia di Canberra
Kegiatan ini merupakan salah satu rangkaian kegiatan yang dilaksanakan oleh PPIA ACT, bekerjasama dengan ANU ISA dan Indonesia Synergy dalam rangka memperingatai Hari Perempuan Internasional yang jatuh pada tanggal 8 Maret yang lalu. Puncak dari rangkaian kegiatan akan berlangsung pada tanggal 17 Maret 2015 mendatang dalam acara Diskusi bersama dengan Arahmaiani Feisal (Lani), seniman dan aktivis perempuan berbasis budaya Indonesia mengenai “Searching for Pradnyaparamita: A Feminist Re-reading of the Construction of Power in Javanese Society”. Untuk mengetahui lebih jauh mengenai acara ini silahkan cek di tautan berikut: https://www.facebook.com/events/829139677159383/
Foto oleh Dini Suryani, PPIA ACT
Comments